Pendirian Yayasan Nagari Palapa Ilmu yang kemudian diikuti dengan didirikannya PKBM Palapa Ilmu diawali dengan keresahan akan banyaknya masyarakat sekitar Desa Tekana yang putus sekolah. dimana saat itu kami sebagai masyarakat pendatang di desa tersebut memberikan informasi beberapa selebaran lowongan pekerjaan kepada jiran tetangga tetapi tidak ada yang berminat untuk mencoba melamar. 

Belakangan kami ketahui bahwasanya mereka bukan tidak berminat, akan tetapi karena mereka tidak memiliki kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan tersebut karena rata-rata pendidikan mereka hanya sampai jenjang SMP dan SD sedangkan kualifikasi yang diminta rata-rata minimal lulusan SMA. berangkat dari hal itulah kami mencoba mempelajari dan memetakan masalah dan mencari solusi masalah yang dihadapi masyarakat desa itu. Hingga pada akhirnya kami memberanikan diri berdiskusi dengan pemangku kebijakan pada Dinas Pendidikan Kab.OKU Selatan pada tahun 2020 melalui Kepala Bidang PAUD & PNF dan mulai mengenal dengan istilah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). 

Dimulai di tahun 2020 kami mulai memikirkan tentang bagaimana masyarakat di desa tersebut bisa mengakses layanan pendidikan PKBM tersebut. akan tetapi keterbatasan informasi, serta minimnya akses pendidikan PKBM yang cenderung jauh dari lokasi desa masih belum menarik minat masyarakat. hanya tiga siswa yang bisa kami bantu untuk mendaftarkan diri di PKBM/SKB dari sekian banyak yang putus sekolah.

Pada tahun 2021 kami mulai mempelajari dan memetakan lebih rinci tentang permasalahan tersebut yang akhirnya kami simpulkan ada beberapa faktor yang mendasari rendahnya akses pendidikan di desa tersebut:

contoh kasus : si Fulan sudah berkeluarga dan dianggap cakap oleh masyarakat desa dan akan ditunjuk menjadi Perangkat Desa akan tetapi tidak bisa karena terkendala hanya lulusan SMP karena berhenti sewaktu SMA dikarenakan menikah.  Saat ini si Fulan sudah sadar akan pentingnya pendidikan ketika ingin mendaftar ditolak SMA karena usianya sudah 26 tahun.

Dari faktor-faktor tersebut diatas maka kami coba mendata peminat apabila kami mendirikan PKBM di desa tersebut dan terkumpul sebanyak 63 calon warga belajar. dari situlah kami mempertimbangkan untuk mendirikan PKBM Palapa Ilmu pada tahun 2022 dimuali dari pembiayaan pembuatan yayasan dan peminjaman lokasi tempat sekretariat serta ruang kelas tempat belajar warga belajar. Puji Syukur dengan bantuan beberapa pihak akhirnya PKBM Palapa Ilmu akhirnya bisa berjalan dan berkembang, di tahun pertama kami memiliki 96 warga belajar (90%) warga Desa Tekana tersebut. dan di tahun kedua per 31 Agustus 2022 kami memiliki hampir 200 an warga belajar. 

Tingginya animo masyarakat yang ingin belajar tentu mengejutkan kami, mungkin dikarenakan layanan pendidikan yang kami adakan dekat dengan lokasi desa dan tidak memungut biaya sama sekali, alias cuma-cuma. Harapan kami kedepannya kami akan berkembang terus sehingga bisa menjadi seperti sekolah formal dan tidak hanya melayani siswa putus sekolah saja. dengan do'a serta dukungan banyak pihak kami yakin bisa melakukannya. dan mewujudkan pendidikan yang berkualitas tetapi tetap gratis.


Salam hangat

YASRI FAUZAN, S.Pd., Gr

Pembina Yayasan Nagari Palapa Ilmu